Anjakan Makna Jebat, Tuah dan Baru/Wangi dalam Drama Matinya Seorang Pahlawan The Shift of the Meaning of Jebat, Tuah and Baru/Wangi in the Drama Matinya Seorang Pahlawan

Main Article Content

Rahman Shaari

Abstract

This article analyses the shift of meaning in a work of adaptation. The text used for this study is Matinya Seorang Pahlawan by Usman Awang. Usman Awang had used Hikayat Hang Tuah as a source to write Matinya Seorang Pahlawan. In the process of adaptation, Usman incorporated the socialist ideology and his anti-feudal attitude. To make the characters and the story line parallel to his thought, Usman put aside all the negative aspects of Hang Jebat, and all positive aspects of Hang Tuah. He also created the character of Dang Wangi as the ideal lover of Jebat.


Artikel ini menganalisis pergeseran makna dalam karya penyesuaian. Teks yang digunakan untuk kajian ini adalah Matinya Seorang Pahlawan oleh Usman Awang. Usman Awang telah menggunakan Hikayat Hang Tuah sebagai sumber untuk menulis Matinya Seorang Pahlawan. Dalam proses penyesuaian, Usman menggabungkan ideologi sosialis dan sikapnya yang anti-feudal. Untuk menjadikan watak dan jalan cerita selari dengan pemikirannya, Usman mengetepikan semua aspek negatif Hang Jebat, dan semua aspek positif Hang Tuah. Dia juga mencipta watak Dang Wangi sebagai kekasih Jebat yang ideal.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles